GNTV INDONESIA, BEKASI || Kerusakan pada pintu air Sungai Citarum yang berlokasi di Desa Setialaksana, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, kembali memicu kekhawatiran warga. Kebocoran yang terjadi pada Senin malam (20/5) menyebabkan air merembes ke sisi tanggul dan nyaris menimbulkan banjir. Ironisnya, kerusakan ini **bukan kali pertama terjadi**.
Menurut Kepala Desa Setialaksana, **Rohmat Hidayatullah (RHT)**, laporan kerusakan pintu air tersebut **sudah disampaikan berulang kali sejak hampir enam tahun lalu**, namun belum ada tindakan perbaikan permanen dari pihak terkait.
“Masalah pintu air ini sudah kami laporkan sejak tahun 2019. Hampir setiap tahun kami sampaikan baik secara tertulis maupun lisan. Tapi hingga sekarang, belum juga ada perbaikan total. Yang terjadi malah kerusakan makin parah dan membahayakan,” tegas RHT.
Dari enam tahun baru sekarang ditangani Oleh BBWSC, Karena sudah terlalu viral Mukin.
“Tim BBWSC ⁴ turun Selasa 20 mei 2025, itu juga Penanganan awal dilakukan dengan memasang *geobag* berisi pasir di titik kebocoran agar aliran air bisa dikendalikan sementara,” ujar Kepala Desa Setia Laksana, **Rohmat Hidayatullah (RHT)**.
Dalam insiden terbaru ini, BBWSC memang turun cepat ke lokasi dan melakukan penanganan darurat dengan pemasangan *geobag*. Namun RHT menilai, penanganan sementara ini **tidak menyelesaikan akar masalah**.
“Geobag bukan solusi jangka panjang. Fungsi utama pintu air adalah untuk mengatur aliran drainase warga—baik pembuangan maupun pengambilan air. Kalau dibiarkan terus rusak seperti ini, kami khawatir akan terjadi banjir besar,” tambahnya.
Sebagai bentuk kepedulian, pemerintah Desa bahkan ikut membantu penanganan teknis dengan membeli **100 batang kayu Dolken** untuk mendukung pekerjaan darurat di lapangan. Namun, keterlibatan Desa tidak bisa menggantikan tanggung jawab pemerintah pusat terhadap infrastruktur vital seperti pintu air.
RHT juga menyayangkan kurangnya tindak lanjut atas laporan-laporan sebelumnya. “Kami tidak ingin kejadian ini dianggap selesai hanya karena sudah ‘ditambal’. Kami minta perbaikan permanen. Jangan sampai menunggu ada korban dulu baru diperhatikan.”
Kondisi pintu air yang rusak ini juga mencerminkan lemahnya perhatian terhadap infrastruktur pengendali banjir di wilayah hilir seperti Cabangbungin. Warga kini berharap desakan dari pemerintah Desa bisa mendorong BBWSC dan instansi terkait untuk segera melakukan rehabilitasi total sebelum dampaknya semakin luas.
Divisi Media Dan Informasi LSM PEKA Kabiro Bekasi Bang Mulis Media
Mengawal Pekerjaan BBWSC Bersama Pemdes Desa Setialaksana kecamatan Cabangbungin kabupaten Bekasi Jawa Barat
Jurnalis : Kaperwil Jabar ( Mulis )