GNTV INDONESIA, SANGGAU || Kondisi jalan poros penghubung antara Kabupaten Sanggau dan Sintang kian memprihatinkan. Jalur vital ini menjadi lintasan utama kendaraan bertonase besar seperti truk tronton, bus antarkota, hingga angkutan logistik. Sayangnya, sempitnya badan jalan tidak sebanding dengan volume serta dimensi kendaraan yang melintas, memicu risiko kecelakaan setiap saat.
Sejumlah pengendara mengaku was-was melintas di ruas ini, terutama saat malam hari atau saat hujan turun. Selain minim penerangan, badan jalan yang sempit membuat kendaraan saling berebut jalur—bahkan tak jarang menyebabkan saling serempet.
“Kalau berpapasan dengan truk besar, kami harus keluar aspal, kadang masuk parit. Sudah sering orang jatuh, apalagi pengendara motor. Tapi belum ada tindakan serius dari pemerintah,” ujar Marwan, sopir travel rute Sintang–Pontianak, Kamis (4/7/2025).
Warga mendesak Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk segera melakukan pelebaran dan perbaikan infrastruktur di jalur ini. Jalan Sanggau–Sintang bukan sekadar akses lokal, melainkan urat nadi ekonomi antarwilayah yang kerap dilalui kendaraan berat dari dan menuju pedalaman Kalbar.
“Jangan tunggu korban jiwa terus berjatuhan. Pemerintah provinsi harus segera bertindak sebelum masyarakat kehilangan nyawa di jalan yang seharusnya menjadi penghubung, bukan penyebab petaka,” tegas Molyadi, Warga Sintang pemerhatian infrastruktur daerah.
Pemerintah kabupaten dinilai tak memiliki kewenangan penuh terhadap status jalan provinsi ini. Oleh karena itu, sorotan kini tertuju ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalbar serta Gubernur Kalbar agar menjadikan proyek pelebaran jalan ini sebagai prioritas mendesak.
Jurnalis: Mr. Den73