Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam upaya pencegahan kebakaran lahan. Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, beserta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dari wilayah rawan kebakaran lahan lainnya seperti Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung, dan jajaran pimpinan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). Kehadiran para pihak tersebut, menunjukkan komitmen kolektif antara pemerintah dan pelaku usaha dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Kebakaran lahan bukan hanya urusan pemerintah. Dunia usaha, terutama yang mengelola lahan dalam skala besar, memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat. Konsolidasi seperti hari ini adalah contoh konkret bahwa pencegahan bisa dimulai dari lapangan,” ujar Menteri Hanif.
Secara nasional, sejak 1 Januari hingga 22 Mei 2025, tercatat sebanyak 179 kejadian kebakaran lahan di sejumlah provinsi, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Meskipun jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, angka tersebut tetap menjadi peringatan bagi semua pihak agar tidak lengah dalam menghadapi musim kemarau mendatang.
Menteri Hanif berharap peran aktif 146 perusahaan anggota Gapki dan 317 perusahaan lainnya di wilayah Sumatera bagian Selatan dapat memperkuat pencegahan kebakaran lahan, guna mendukung target nasional zero kejadian kebakaran lahan. Sebagai organisasi yang menaungi perusahaan-perusahaan di sektor perkebunan kelapa sawit, Gapki memiliki posisi strategis dalam mendorong tindakan nyata di lokasi kerja maupun area sekitar.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, sesi konsolidasi lapangan juga dilakukan untuk menunjukkan kesiapan di tingkat operasional. PT Sawit Mas Sejahtera selaku tuan rumah memaparkan sistem kesiapsiagaan perusahaan, mulai dari strategi pengendalian kebakaran lahan, pemeriksaan peralatan pemadaman, hingga kesiapan personel. Menteri Hanif turut menyaksikan simulasi penanggulangan kebakaran lahan sebagai gambaran nyata terhadap pentingnya respons cepat di lapangan.
“Perlu adanya dukungan kepada instansi, lembaga, dan masyarakat untuk upaya strategis berskala besar, seperti patroli bersama, operasi modifikasi cuaca, hingga pemadaman apabila kondisi darurat terjadi,” tambah Menteri Hanif.
Kegiatan ditutup dengan penanaman pohon bersama sebagai simbol komitmen kolektif terhadap pelestarian lingkungan. Menteri Hanif juga memberikan apresiasi kepada Gapki atas komitmen dan partisipasi aktif dalam upaya pengendalian kebakaran lahan di Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi seluruh pimpinan perusahaan yang tergabung dalam Gapki atas komitmen kuat yang telah ditunjukkan dalam pengendalian kebakaran lahan,” tutup Menteri Hanif.
Sumber: Siaran Pers No.SR.90/HUMAS/KLH- BPLH/5/2025