GNTV INDONESIA, BEKASI || Entah karena kebiasaan atau entah karena mudahnya bermain pat gulipat dengan pengawas di dinas SDA BMBK hingga oknum kontraktor nakal yang mengerjakan proyek sungai Segaran di kecamatan Pebayuran terkesan asal jadi, dan sangat asal asalan karena pelaksana dilapangan mengerjakan normalisasi asal jadi tanpa menjaga mutu dan kwalitas pekerjaan sesuai dan sebagaimana mestinya, hal tersebut sangat jelas karena normalisasi tanggul sungai tersebut di urug dengan sampah, batang kayu dan lumpur, tentu saja hal tersebut akan mengakibatkan mutu pekerjaan yang sangat buruk, semestinya sampah batang pohon serta kotoran lainnya itu tidak dijadikan bahan yang sekaligus untuk mengurug tanggul, karena akan mengakibatkan rusak fatal jika terkena air hujan ataupun air banjir dari sungai itu sendiri.
Proyek siluman yang tanpa dipasangi papan proyek tersebut sepertinya sudah menjadi kebiasaan yang terjadi di Dinas SDA BMBK Kabupaten bekasi, karena pengawasan dari pihak dinas SDA BMBK di kabupaten bekasi sangat buruk dan sangat tidak mengutamakan mutu, terlebih oknum kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut juga dinilai arogan tertutup dan alergi wartawan, dari beberapa kali sejak proyek itu mulai di laksanakan oknum kontraktor tersebut selalu tidak merespon dan cuek saat di hubungi by phone atau dihubungi by WA.
proyek siluman yang kabarnya didanai oleh pemerintah daerah kabupaten bekasi senilai lebih kurang tujuh ratus limapuluh juta rupiah tersebut dan baru dikerjakan lebih kurang baru sepanjang lima ratus muter karena proyek tersebut juga tanpa papan proyek yang jelas tentunya hal tersebut bisa dengan tujuan untuk mengelabui masyarakat ataupun publik agar tidak mengetahui nilai serapan uang negara yang dipergunakan untuk proyek tersebut
Dari hasil pemantauan Tim Media dalam 2 hari belakangan ini ada kesan pembiaran dari pihak dinas SDA BMBK kabupaten bekasi , karena Tim Media hampir tidak melihat adanya pihak yang melakukan pengawasan pekerjaan tersebut maka tak heran jika marak issue adanya kerjasama yang harmoni antara oknum kontraktor nakal dengan oknum pejabat di jajaran dinas yang memiliki kewenangan dalam menentukan kontraktor mana saja yang bisa dijak bekerjasama , tentunya dengan berbagi pundi rupiah.
Sementara itu Haetami Abdallah pendiri yang juga sekaligus sebagai ketua umum Rakyat Membela Prabowo ( RAMBO) saat dikonfirmasi tentang adanya dugaan proyek siluman yang diduga dikerjakan asal asalan di sungai ss Segaran kecamatan Pebayuran pihaknya sangat menyesalkan di jaman se transparan seperti ini masih adanya proyek yang dengan sengaja tidak di pasangi papan proyek, apalagi jika masih ada oknum kontraktor yang main nakal dalam pekerjaannya, Haetami tidak segan segan untuk melaporkan para oknum pejabat yang diduga terlibat dalam kerjasama dengan kontraktor nakal, dan bila perlu RAMBO juga tidak akan segan segan melaporkan dan mengadukan kasus proyek siluman di seluruh Indonesia kepada semua pihak aparatur penegak hukum demi lebih baiknya Indonesia, terlebih dalam kepemimpinan bapak Presiden Prabowo yang terus menjadikan Indonesia bersih dari para koruptor.
(Mulis/Tim)

