• Jelajahi

    Copyright © GLOBAL NEWS TV INDONESIA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Adsense

    GNTV INDONESIA

    "www.globalnewstvindonesia.com"
    www.globalnewstvindonesia.com
    www.globalnewstvindonesia.com

    Iklan

    Logo

    Asisten Dirut RSUD Diduga Praktik Nepotisme: Sorotan Publik dan Tuntutan Transparansi

    REDAKSI
    Senin, 04 Agustus 2025, 8/04/2025 04:37:00 PM WIB Dilihat: ... Last Updated 2025-08-04T09:37:35Z

    GNTV INDONESIA, BEKASI||Pengangkatan Asisten Direktur Utama Rumah Sakit Umum Cabangbungin Diduga adalah praktik nepotisme yang dilakukan Direktur Utama (Dirut)  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cabangbungin.


    Penempatan jabatan asisten Dirut dari pegawai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) telah memicu gelombang kritik dan tuntutan transparansi dari berbagai pihak.  


    Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya tata kelola yang bersih dan akuntabel dalam instansi pemerintahan, khususnya di sektor pelayanan publik seperti rumah sakit.

     

    Informasi yang beredar menyebutkan bahwa  penempatan  posisi asisten Direktur yang diambil dari pegawai BLUD tanpa melalui proses seleksi yang transparan dan kompetitif.  Hal ini menimbulkan kecurigaan adanya penyimpangan prosedur dan potensi kerugian bagi masyarakat.  Proses rekrutmen yang seharusnya berdasarkan kompetensi dan meritokrasi, diduga telah diabaikan demi kepentingan pribadi.

     

    Praktik nepotisme seperti ini tidak hanya merugikan kesempatan bagi pegawai yang lebih kompeten, tetapi juga berpotensi menurunkan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Cabangbungjn.


    "Kalau asal tunjuk pegawai berdasarkan hubungan keluarga atau apapun itu dan  bukan berdassrkan kemampuan, mungkin tidak memiliki keahlian dan dedikasi yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.  Akibatnya, kualitas pelayanan kesehatan bisa menurun, dan kepercayaan publik terhadap RSUD tersebut bisa tergerus" ucap Rizal

     

    Lanjut rizal, Kejadian ini juga menyoroti lemahnya pengawasan internal di RSUD Cabangbungjn tersebut.  Sistem pengawasan yang efektif seharusnya mampu mencegah dan mendeteksi praktik-praktik koruptif seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. 


    "Disini menunukkan, lemahnya pengawasan di internal, baik kedinasan maupun internal di Rumah Sakit,  seharusnya penempatan atau penunjukan pegawai lebih selektif lagi untuk menghindari terjadinnya praktek-praktek ilegal yang merugikan banyak orang" lanjutnya.


    Perlunya peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan RSUD menjadi sangat penting untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

     

    Dalam hal ini, rizal  menuntut agar pihak berwenang segera melakukan investigasi yang menyeluruh dan transparan.  Proses penyelidikan harus melibatkan pihak independen dan melibatkan berbagai stakeholder, termasuk perwakilan masyarakat.  Hasil investigasi harus dipublikasikan secara terbuka agar masyarakat dapat mengetahui kebenarannya dan memperoleh rasa keadilan.


    "Dari persoalan ini, saya menuntut pihak terkait untuk lakukan invesigasi dan kajian terkait pengangkatan pejabat tersebut, hasilnya sampaikan kepada publik" tandasnya

     

    Kepercayaan publik terhadap sektor pelayanan publik sangatlah penting.  Kasus dugaan nepotisme ini menjadi pengingat betapa krusialnya menjaga integritas dan transparansi dalam setiap proses pengambilan keputusan di instansi pemerintahan.  


    Jurnalis: (Mulis)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +