• Jelajahi

    Copyright © GLOBAL NEWS TV INDONESIA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Adsense

    GNTV INDONESIA

    "www.globalnewstvindonesia.com"
    www.globalnewstvindonesia.com
    www.globalnewstvindonesia.com

    Iklan

    Logo

    DIDUGA PROYEK Rp61,8 MILIAR DI BEKASI ASAL JADI, JALAN AMBURADUL DAN RAWAN KECELAKAAn

    REDAKSI
    , 8/25/2025 04:04:00 PM WIB Dilihat: ... Last Updated 2025-08-25T09:09:27Z

    GNTV INDONESIA, BEKASI || Proyek pemasangan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan nilai Rp61,8 miliar di sepanjang Jalan Raya Irigasi Tanah Merah, Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, menuai sorotan tajam. Alih-alih memberi manfaat, pengerjaan proyek justru meninggalkan masalah serius berupa kerusakan jalan dan ancaman keselamatan pengguna lalu lintas.


    Berdasarkan data resmi LPSE, proyek ini bernama “Pengembangan Jaringan Distribusi IPA Tanah Merah Kecamatan Cikarang Utara”, dengan Satuan Kerja Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi. Tahun anggaran tercatat 2025, dengan pagu Rp61.856.900.000 dan volume pekerjaan sepanjang 26.210,55 meter. Adapun kontraktor pelaksana tercatat adalah PT. Rafa Karya Indonesia.


    Namun, pantauan di lapangan menunjukkan pengerjaan jauh dari standar teknis. Sejumlah titik bekas galian ditutup asal tanpa pemadatan menggunakan alat stamper. Akibatnya, urugan tanah mudah ambles, jalan bergelombang, bahkan mulai memunculkan retakan. Kondisi ini jelas merugikan masyarakat sekaligus meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.


    Lebih memprihatinkan lagi, area pengerjaan tidak dilengkapi garis pembatas (policeline) maupun rambu pengaman. Lubang galian dibiarkan terbuka tanpa tanda peringatan, sehingga membahayakan pengendara roda dua maupun roda empat, terutama pada malam hari.


    Ketua DPC Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (Akpersi) Kabupaten Bekasi, Subur, menilai kontraktor pelaksana telah abai terhadap kewajiban teknis maupun moral.


    “Dengan anggaran sebesar Rp61 miliar, seharusnya proyek ini dikerjakan sesuai standar. Faktanya, tanpa adanya policeline dan pemadatan galian, pengerjaan semacam ini sangat berisiko. Kontraktor wajib bertanggung jawab, jangan sampai proyek PDAM ini malah menelan korban,” tegas Subur.


    Masyarakat mendesak PDAM, PT. Rafa Karya Indonesia selaku kontraktor pelaksana, hingga Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi segera melakukan evaluasi dan perbaikan. Warga menilai, proyek sebesar ini seharusnya menghadirkan manfaat nyata, bukan justru menimbulkan keresahan dan ancaman keselamatan.


    Hingga berita ini diturunkan, baik pihak PDAM maupun PT. Rafa Karya Indonesia belum memberikan klarifikasi resmi atas sorotan publik terhadap pengerjaan proyek jaringan distribusi senilai Rp61,8 miliar tersebut.

    Junarlis :Mulis

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +