GNTV INDONESIA, SINGKAWANG || Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), Kegiatan ini sebagai bentuk intervensi dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di masyarakat.
Kegiatan kali ini berada di Kota Singkawang yang kegiatan nya dilakukan di Halaman kantor Camat Singkawang tengah kelurahan Roban ( Rabu,21/5/2025 ) dari mulai jam 08:00 wiba sampai dengan selesai
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar menyediakan 1000 paket dengan harga Rp 90.000.- yang terdiri dari Beras premium 5 kg,minyak goreng premium 1 liter dan Gula premium 1 kg,selain paket tersebut ada ada paket lain sebanyak 200 paket dengan harga Rp 89.000.- terdiri dari Beras kampung 5 kg,minyak goreng 1 liter dan gula pasir 1 Kg,
Ibu Tantri salah satu warga yang lagi antri mengatakan sangat terbantu dengan adanya program pemerintah seperti ini karena harga nya lebih murah dari pasaran.
Ibu Diah ditempat yang sama mengatakan dia mendapatkan nomor antrian di atas nomor 800 ,hanya dapat beras saja tidak dapat minyak goreng dan Gula pasir.
" Rasa kecewa juga pak ,antri dari pagi berharap dapat paket lengkap malah dapat beras saja ,lalu kemana pasangan beras nya yang 1000 paket? " Kata Diah dengan nada kecewa
Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar Doni Saiful Bahri menjelaskan bahwa 1000 paket terdiri dari 800 paket lengkap ada gula dan minyak goreng dan 200 paket cuma beras 5 kg saja,itu sudah sesuai RAB dan kesesuaian juga dengan anggaran yang tersedia.
" Dari awal sudah kami umumkan bahwa nomor antrian diatas 800 cuma dapat beras saja ,tapi Alhamdulillah kali ini warga yang datang dapat semua" ucap Doni senang.
Dalam penyaluran pasar murah tersebut diambil kebijakan oleh penyelenggara yang patut mendapat apresiasi adalah dalam antrian mengutamakan Ibu hamil besar ,lansia umur diatas 70 tahun dan ibu ibu yang membawa bayi,sehingga hal hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi dapat di minimalisir terlebih dahulu
Jurnalis ; R. Wisnu
