GNTV INDONESIA, KETAPANG || Kebakaran lahan kosong nyaris melahap permukiman warga BTN di Dusun Sungai Gantang, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Kamis (29/5) sore. Berkat respons cepat dari Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR), kobaran api berhasil dikendalikan sebelum merambat ke rumah warga.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.15 WIB. Laporan pertama disampaikan oleh seorang warga melalui sambungan telepon ke Pimpinan Divisi Keamanan PT WHW AR, Arif Miftakudin. Dalam laporan itu disebutkan bahwa api sudah mendekati permukiman dan membahayakan rumah warga di sisi barat BTN Sungai Gantang.
Mendapat laporan itu, Arif langsung melaporkan situasi ke General Manager Site PT WHW AR, Mr. Tien. Merespons cepat, Mr. Tien memerintahkan agar Tim Damkar segera dikerahkan dengan prioritas keselamatan warga dan personel.
Dipimpin oleh Supervisor Dedi Abdullah, Tim Damkar PT WHW AR bergerak cepat menggunakan mobil pemadam Damkar 02. Hanya dalam waktu kurang dari 10 menit, tim tiba di lokasi dan langsung melakukan penyekatan api yang saat itu sudah mengelilingi dua rumah di ujung perumahan.
“Dengan kesigapan tim, api berhasil dikendalikan dalam waktu kurang dari satu jam. Kami tetap melakukan pemantauan pascakejadian untuk memastikan api benar-benar padam,” ujar Arif Miftakudin di lokasi kejadian.
Dugaan awal menyebutkan api berasal dari arah pantai. Kemungkinan besar penyebabnya adalah puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh pengunjung. Arif mengimbau masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, mengingat kondisi lahan di wilayah Kalimantan Barat sangat rawan terbakar.
Salah seorang warga BTN, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas respons cepat dari Tim Damkar. “Kami sangat bersyukur, kalau tidak cepat ditangani mungkin rumah kami sudah terbakar,” ujarnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kejadian tersebut kembali menjadi peringatan akan pentingnya kewaspadaan dan kolaborasi semua pihak dalam menghadapi musim kering dan potensi kebakaran lahan.
Jurnalis: Mr. Den73
