GNTV INDONESIA, JAKARTA || Isu Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) mengemuka dan mendapat perhatian banyak pihak dalam beberapa tahun belakangan, namun belum mendapatkan respons dan penanganan yang memadai oleh Pihak yang terkait baik daerah maupun pusat.
Dari perspektif sosial, PETI menunjukkan fakta tentang ketidaktaatan sosial terhadap norma peraturan dan perundang - undangan yang ada, karena kegiatannya dilakukan tanpa izin, tidak sesuai Standard Operational Procedures (SOP) di bidang pertambangan, yang kemudian menyebabkan banyak persoalan sosial, ekonomi, dan lingkungan lainnya.
Persoalan ekonomi sekaligus sosial yang sering terjadi adalah surplus pendapatan yang diperoleh dari kegiatan penambangan seringkali tidak mampu menggairahkan dan menggerakkan perekonomian local desa secara berkelanjutan. Perilaku konsumtif para penambang mendominasi penggunaan uang mereka, alih-alih digunakan untuk kegiatan-kegiatan produktif.
Sumber pendapatan dari aktivitas pertanian seringkali juga kemudian terganggu seiring dengan kesibukan dan fokus pada kegiatan penambangan serta pencemaran lingkungan dan penurunan produktivitas usaha tani.
Kerusakan dan degradasi lingkungan menjadi isu kritis yang nyata dari semua kegiatan penambangan ilegal. Pemanfaatan merkuri, sianida, dan karbon secara tidak bijaksana menjadi ancaman lingkungan jangka panjang, yang juga kemudian menjadi sumber persoalan sosial ekonomi jangka panjang sebagai akibat dari kerusakan lingkungan dan pencemaran sumber daya alam seperti air dan tanah. Atas dasar persoalan ini, dan mengingat pentingnya upaya dan strategi mewujudkan proses yang sejalan dengan cita-cita pembangunan masyarakat yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Selain itu kita berharap baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum dapat menemukan formulasi agar segala bentuk pertambangan ilegal tidak terjadi secara masif di negeri ini.
Reddd///
